Waktu ramai ramainya kampanye dulu, ada beberapa partai yang melakukan pawai dipinggir jalan menggunakan motor dan mobil yang dipenuhi suara bising. Dan tidak jarang, terjadinya bentrokan antar pendukung partai tersebut ketika kena senggol sedikit saja kendaraannya oleh kendaraan pendukung partai lain. Tetapi anehnya, ketika kendaraan para pendukung partai tersebut tersenggol atau bahkan tertabrak parah, oleh pendukung partai yang sama, mereka tidak saling marah sama sekali, bahkan seperti tidak terjadi apapun, dan bisa langsung memakluminya.
Gambaran
kejadian diatas, sebenarnya bisa kita ambil hikmahnya untuk mudahnya
memaafkan kepada siapapun orang yang pernah menyakiti diri anda. Dalam
skala yang kecil, antara individu yang satu dengan individu yang lain,
memang kita tidak ada hubungan satu kesatuan diri. Kita seperti terpisah
dan berbeda oleh pikiran, jiwa, dan raga satu sama lain. Sehingga
ketika kita tersakiti oleh orang lain, itu kecenderungannya benci dan
dendam kepada orang tersebut.
Tetapi
ketika kesadaran diri kita terbentuk oleh pemikiran yang lebih
universal lagi, bahwa diri kita dalam skaka luas adalah satu kesatuan
dengan individu yang lain, didalam Bumi yang sama dan di dalam alam
semesta yang sama, maka kita akan lebih mudah memaafkan. Karena
kesadaran diri yang universal ini, mampu memberikan pemahaman kepada
kita, jika kita disakiti oleh orang lain, sebenarnya orang tersebut
sedang menyakiti dirinya sendiri. Pun demikuan sebaliknya, jika kita
menyakiti orang lain, sebenarnya kita sedang menyakiti diri kita
sendiri.
Semoga bermanfaat ya temans...
Terimakasih
www.pusathipnotissolo.com